SEMANGAT HARI KEBANGKITAN NASIONAL
Oleh :
Susilawati

Tanggal 20 Mei, seperti biasa diperingati sebagai Hari Kebangkitan
Nasional. Karena pada tanggal 20 Mei 1908 lahirlah organisasi perjuangan Budi
Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo. Pada saat itu, lahirnya Budi Utomo adalah
titik balik perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari tangan
penjajah. Semangat juang tinggi untuk memperoleh kebebasan dan kedaulatan
negara kita tercinta. Namun, seiring waktu bergulir rasa nasionalisme bangsa
kita dewasa ini semakin luntur dan perlahan menghilang.
Sekarang kita sudah menginjak tahun 2012, 104 tahun
kebangkitan kita. 104 tahun belakangan kita memperjuangkan kebebasan kehidupan
berbangsa kita. Namun dalam dekade terakhir ini, kebangkitan nasional itu
kurang terdengar gaungnya. Kebangkitan nasional hanyalah sebuah peringatan
tanpa bukti. Tak ada lagi kebangkitan dari dalam diri masing-masing warga
negara untuk merebut kemerdekaan kita di mata Internasional. Kurangnya rasa
kita untuk peduli terhadap kemajuan bangsa di mata dunia.
Sekarang, pada peringatan ke-104 mari kita buktikan bahwa kita mampu. Mampu
menjadi negara yang diperhitungkan. Tak kurang generasi cerdas di negara kita.
Tak kurang prestasi Olimpiade Sains Internasional yang kita raih. Kita adalah
bangsa ilmuwan namun tidak dipedulikan. Kita mampu membuat perubahan namun
tidak dihiraukan.
Banyak hal yang bisa membuat kita bangkit. Salah satunya dengan memperbaiki
kepribadian berbangsa kita, menjunjung tinggi norma keTuhanan dalam setiap
sendi kehidupan, menjadi manusia intelektual dan memiliki budi pekerti luhur.
Bukankah itu esensi kebangkitan bagi bangsa kita?
Kemarin 20 mei, kita telah memperingati dan mengenang kontribusi yang
diberikan para pemuda bangsa dalam memerdekakan bangsa ini. Lantas sebagai
pemuda yang hidup di zaman sekarang, cukupkah kita hanya mengenangnya?. apakah
yang harus di perjuangkan oleh para pemuda pada saat ini.? sejatinya peran
pemuda dalam memaknai kebangkitan Nasional saat ini justru lebih berat lagi.
Tapi sayangnya kalau kita mau jujur, dan mau mengingat kembali apa yang telah
kita berikan untuk bangsa ini saya kira nonsense atau omong kosong atau tidak
ada sama sekali jerih payah atau usaha kita untuk menyumbangkan sesuatu untuk
negeri kita yang semakin rapuh ini, kita tidak pernah sekalipun membuat bangga
bangsa ini dengan sesuatu yang bersifat mencengangkan dunia dengan hal-hal yang
positif. malah sebaliknya kita hanya mampu merusak tatanan yang telah
diperjuangkan dan dibentuk oleh para pejuang kemerdekaan kita.
Harapannya kita Sebagai pemuda harapan bangsa jangan hanya sekedar
memperingati hari kebangkitan nasional dan lalu melupakannya begitu saja.
Jangan sampai kebangkitan nasional hanya menjadi sekedar upacara seremonial
saja. Jangan sampai juga kebangkitan nasional hanya sekedar menjadi sejarah
masa lampau yang hanya bisa diingat sebagai sebuah sejarah, tanpa pernah bisa
dimaknai sebagai sebuah pengingat dan penabuh semangat bagi pemuda bangsa ini.
Kita adalah para pemuda yang dijadikan tiang penyangga bagi negara kita,
jangan kita rapuh karena hembusan angin dan terpaan badai politik yang terus
menerjang dan mengadu domba kita, mereka hanya menggunakan kita sebagai alat
untuk memenuhi nafsu keinginan dan keserakahan mereka. jangan sekedar
beretorika dan berteriak dijalan. Tetapi hendaknya bisa memberikan sebuah
kontribusi yang konkrit demi semakin membaiknya kondisi negeri ini. Kita tidak
bisa lagi mengharapkan para pemimpin bangsa yang lebih mementingkan citra dan
kekuasaan. Kita tidak bisa lagi berharap kepada orang-orang bersih di negeri
ini karena mereka telah diusir secara halus dari negeri ini..
Bangkitlah Pemuda, Ingatlah indonesia pernah ditakuti di dunia, karena
apa??? karena Indonesia adalah negara yang besar dan rasa persatuan yang kuat
pada masyarakatnya yang tidak bisa digoyahkan. Untuk itu Mari bangkitkan kembali rasa persatuan diantara kita, hilangkan perpecahan, tawuran dan anarkis. Inilah saatnya bagi kita para pemuda untuk bisa
menunjukkan bahwa kita bisa lebih baik dari sekedar melakukan demonstrasi. Kita
bisa lebih intelek daripada sekedar membuat jalanan macet. Kita juga bisa lebih
konkrit ketimbang terkungkung pada euforia retorika belaka.
Semoga saja..
Selamat Hari Kebangkitan Nasional
yang ke 104, 20 mei 2012
Penulis
adalah guru SMA Negeri 1 Tugu Trenggalek