Powered By Blogger

Minggu, 22 April 2012

Semangat Kartini, Semangat Tegakkan Hak Perempuan





Sabtu, 21 April 2012





alt
Buku karya Kartini
Kartini selama hidupnya bercita-cita untuk memajukan perempuan. Semangat ini menjadi inspirasi wanita Indonesia untuk mengangkat hak martabat perempuan pada hari Kartini, Sabtu (21/4).
Namun, kekerasan terhadap perempuan masih menjadi masalah yang dihadapi perempuan.
“Semangat utama Kartini, sebagaimana yang terdapat dalam tulisan-tulisannya adalah semangat menegakkan hak-hak utama perempuan,” kata Neng Dara Affiah, Komisioner Komnas Perempuan untuk Pendidikan dan Partisipasi Masyarakat dalam keterangan persnya.
Dikatakannya, hak utama bagi perempuan yang ditegakkkan tersebut adalah  hak atas pendidikan, kemandirian ekonomi, hak untuk tidak disakiti dan sikap protesnya  terhadap budaya atau adat istiadat yang mendiskriminasi perempuan.
Disebutkan, cita-cita Kartini saat ini masih belum terpenuhi tentang  hak-hak dasar perempuan tersebut. Perempuan saat ini mengalami berbagai bentuk kekerasan, baik fisik, psikis, ekonomi dan kekerasan seksual. Hal itu menjadi faktor kelabunya pemberdayaan dan kemandirian perempuan.
Berdasarkan Catatan Tahunan Komnas Perempuan 2011, terdapat 119.107 kekerasan yang ditangani oleh lembaga pengada layanan. Kasus kekerasan terhadap perempuan di dalam rumah tangga (KDRT) menjadi yang terbanyak yakni 113.878 kasus atau 95,61 persen.
Tercatat, sebanyak 5.187 kasus atau 4,35 persen terjadi diranah publik dan sisanya 42 kasus atau 0,03 persen terjadi di ranah negara. Korban terbanyak adalah perempuan dalam usia 25 hingga 40 tahun. Data yang dihimpun juga menunjukkan korban juga terjadi terhadap perempuan berumur 13 hingga 40 tahun.
Data itu adalah yang terdata, sedangkan masih banyak yang belum melaporkan kasus kekerasan yang dialaminya atau enggan melaporkannya. Kasus kekerasan yang paling banyak ditangani lembaga-lembaga itu di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan DKI Jakarta.
Kekerasan seksual adalah yang paling mencuat terutama di ranah domestik dan publik. Dari 113.878 kasus di ranah domestic lebih dari 97 persen atau 110.468 kasus kekerasan terhadap istri dan 1.405 kasus kekerasan dalam pacaran. Kekerasan yang paling banyak diterima adalah kekerasan psikis.
Komnas Perempuan juga mencatat, kekerasan terhadap perempuan di ranah negara sepanjang 2011 lalu mencakup kekerasan yang dilakukan oleh aparat sebanyak 31 kasus, pengambilalihan lahan 6 kasus, pelayanan publik berkaitan dengan kewarganegaraan 2 kasus, penahanan dan penembakan.
Komnas Perempuan menilai, terobosan hukum yang telah dilakukan untuk melindung perempuan, masih belum menyentuh pokok kekerasan terhadap perempuan. Hal ini disebabkan minimnya penghargaan para pemangku kebijakan dan penegak hukum atas pemenuhan  hak-hak perempuan korban dalam penanganan kekerasan. (mas/asr)
 
Written by Susilawati, SMA N I Tugu Trenggalek

Rabu, 04 April 2012

24 Kiat-Kiat Sukses Nabi Muhammad SAW


24 Kiat-Kiat Sukses Nabi Muhammad SAW
April, 5 2012  
 Dari Sayyidina Khalid bin Al-Walid Radiallahu’anhu telah berkata : Telah datang seorang arab desa kepada Rasulullah S.A.W yang mana dia menyatakan tujuannya : “Wahai Rasulullah! sesungguhnya kedatanganku ini adalah untuk bertanya kepada engkau mengenai apa yang akan menyempurnakan diriku di dunia dan akhirat”. Maka baginda S.A.W telah berkata kepadanya “Tanyalah apa yang engkau kehendaki” :
  1. Dia berkata : Aku mau menjadi orang yang alim. Baginda S.A.W menjawab : Takutlah kepada Allah maka engkau akan jadi orang yang alim.
  2. Dia berkata : Aku mau menjadi orang paling kayaBaginda S.A.W menjawab : Jadilah orang yang yakin pada diri engkau maka engkau akan jadi orang paling kaya.
  3. Dia berkata : Aku mau menjadi orang yang adil. Baginda S.A.W menjawab : Kasihanilah manusia yang lain sebagaimana engkau kasih pada diri sendiri maka jadilah engkau seadil-adil manusia.
  4. Dia berkata : Aku mau menjadi orang yang paling baik. Baginda S.A.W menjawab : Jadilah orang yang berguna kepada masyarakat maka engkau akan jadi sebaik-baik manusia.
  5. Dia berkata : Aku mau menjadi orang yang istimewa di sisi Allah Baginda S.A.W menjawab : Banyakkan zikrullah niscaya engkau akan jadi orang istimewa di sisi Allah.
  6. Dia berkata : Aku mau disempurnakan imanku. Baginda S.A.W menjawab : Perelokkan akhlakmu niscaya imanmu akan sempurna.
  7. Dia berkata : Aku mau termasuk dalam golongan orang yang muhsinin (baik). Baginda S.A.W menjawab : Beribadatlah kepada Allah seolah-olah engkau melihatNya dan jika engkau tidak merasa begitu sekurangnya engkau yakin Dia (ALLAH) tetap melihat engkau maka dengan cara ini engkau akan termasuk golongan muhsinin.
  8. Dia berkata : Aku mau termasuk dalam golongan mereka yang taat. Baginda S.A.W menjawab : Tunaikan segala kewajiban yang difardhukan maka engkau akan termasuk dalam golongan mereka yang taat.
  9. Dia berkata : Aku mau berjumpa Allah dalan keadaan bersih daripada dosa. Baginda S.A.W menjawab : Bersihkan dirimu daripada najis dosa niscaya engkau akan menemui Allah dalam keadaan suci daripada dosa.
  10. Dia berkata : Aku mau dihimpun pada hari qiamat di bawah cahaya. Baginda S.A.W menjawab : Jangan menzalimi seseorang maka engkau akan dihitung pada hari qiamat di bawah cahaya.
  11. Dia berkata : Aku mau dikasihi oleh Allah pada hari qiamat. Baginda S.A.W menjawab : Kasihanilah dirimu dan kasihanilah orang lain niscaya Allah akan mengasihanimu pada hari qiamat.
  12. Dia berkata : Aku mau dihapuskan segala dosaku. Baginda S.A.W menjawab : Banyakkan beristighfar niscaya akan dihapuskan (kurangkan) segala dosamu.
  13. Dia berkata : Aku mau menjadi semulia-mulia manusia. Baginda S.A.W menjawab : Jangan mengesyaki sesuatu perkara pada orang lain niscaya engkau akan jadi semulia-mulia manusia.
  14. Dia berkata : Aku mau menjadi segagah-gagah manusia. Baginda S.A.W menjawab : Senantiasa menyerah diri (tawakkal) kepada Allah niscaya engkau akan jadi segagah-gagah manusia.
  15. Dia berkata : Aku mau dimurahkan rezeki oleh Allah. Baginda S.A.W menjawab : Sentiasa berada dalam keadaan bersih ( dari hadas ) niscaya Allah akan memurahkan rezeki kepadamu.
  16. Dia berkata : Aku mau termasuk dalam golongan mereka yang dikasihi oleh Allah dan rasulNya. Baginda S.A.W menjawab : Cintailah segala apa yang disukai oleh Allah dan rasulNya maka engkau termasuk dalam golongan yang dicintai oleh Mereka.
  17. Dia berkata : Aku mau diselamatkan dari kemurkaan Allah pada hari qiamat. Baginda S.A.W menjawab : Jangan marah kepada orang lain niscaya engkau akan terselamat daripada kemurkaan Allah dan rasulNya.
  18. Dia berkata : Aku mau diterima segala permohonanku. Baginda S.A.W menjawab : Jauhilah makanan haram niscaya segala permohonanmu akan diterimaNya.
  19. Dia berkata : Aku mau agar Allah menutupkan segala keaibanku pada hari qiamat. Baginda S.A.W menjawab : Tutuplah keburukan orang lain niscaya Allah akan menutup keaibanmu pada hari qiamat.
  20. Dia berkata : Siapa yang terselamat daripada dosa? Baginda S.A.W menjawab : Orang yang sentiasa mengalir air mata penyesalan, mereka yang tunduk pada kehendakNya dan mereka yang sabar ketika ditimpa kesakitan.
  21. Dia berkata : Apakah sebesar-besar kebaikan di sisi Allah? Baginda S.A.W menjawab : Elok budi pekerti, rendah diri dan sabar dengan ujian ( bala ).
  22. Dia berkata : Apakah sebesar-besar kejahatan di sisi Allah? Baginda S.A.W menjawab : Buruk akhlak dan sedikit ketaatan.
  23. Dia berkata : Apakah yang meredakan kemurkaan Allah di dunia dan akhirat ? Baginda S.A.W menjawab : Sedekah dalam keadaan sembunyi (tidak diketahui) dan menghubungkan kasih sayang.
  24. Dia berkata: Apakah yang akan memadamkan api neraka pada hari qiamat? Baginda S.A.W menjawab : sabar di dunia dengan bala dan musibah   by   susisusilawati83@rocketmail.com, adapted from many source.....

Selasa, 03 April 2012

Doa merupakan tulang sumsumnya Ibadah


0


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQR8yMRoh2xgPku_2befN6LzupZr5BcGsTay-Hx3wZwacSTK-gNUVObx88SxRN4yf4javksf755kqd54IaihAg46zsSaJw8eeF2dixF8NRKQZLJEUKUYpu-rFq_dvuXrdNobJzsZy6Flk/s1600/Doa+Merupakan+Tulang+Sumsumnya+Ibadah.jpg
Apabila kita memahami dengan sadar bahwa, doa itu merupakan esensi atau tulang sumsumnya ibadah, niscaya seorang yang berdoa tidak akan menye­pelekan atau menganggap enteng dirinya dalam hal berdoa. Bahkan sebaliknya, dia memberatkan dan memaksa dirinya dengan sangat bersungguh-sungguh untuk menjadikan doa itu sebagai senjata dan media untuk melangitkan jiwa- nya yang selalu ingin membumi dipengaruhi potensi hawaa.

Dengan berdoa berarti dia ingin mendekatkan diri, seperti anak-anak kucing kedinginan yang menyelusup di antara pelukan induknya. Begitulah orang yang berdoa. Dia menitipkan diri, dia memohon perlindungan dari dosa- dosa yang diperbuatnya, dan dia merasa dikejar oleh sesuatu sehingga lari kepada Ilahi,

"Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepastiamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwa Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran." (al-Itaqarah: 186)

Firman Allah itu menambah keyakinan dirinya bahwa seluruh harapan dan permintaannya, niscaya pasti (conditio sine quanon) akan dikabulkan Allah. Karena, prasangka yang baik kepada-Nya sebagaimana dinyatakan dalam hadits qudsi, "Sesungguhnya keadaan-Ku menurut prasangkamu!"

Di dalam berdoa, hendaknya tersimpulkan sebuah keyakinan sambil memandang Allah dengan prasangka yang baik (husnuzh-zhan) bahwa Allah akan mengabulkan permohonannya serta mengampuni segala dosa dan kesalah­annya.

Dengan berdoa berarti manusia sedang mengambil posisi keilahian, yang dapat diartikan bahwa manusia mengambil tempat atau lokus yang tidak ber­sifat fisik. Tidak menyentuh benda-benda dunia, melainkan menyentuh sebuah ruang luas terbentang yang tidak dapat dikalkulasikm dengan hitungan dunia. Berdoa mengambil posisi untuk menapaki perjalanan tanpa ujung. Karena Tuhan tidak mungkin dihadapi secara bendawi. ’’luhan adalah bebas", tidak terikat oleh apa pun. Bahkan, Tuhan itu sendiri menunjukkan salah satu wibawa-Nya dalam bentuk kebebasan itu sendiri, yaitu kebebasan yang ber­tanggung jawab. Karena ada muatan tanggung jawab, maka manusia tidak mungkin bebas lepas atau bebas sebagaimana gerakan binatang.

Karena itu, jiwa orang yang berdoa harus berada pada lokus yang bebas, tidak terikat oleh apa pun. Ia harus melepaskan segala belenggu duniawi, masuk dalam nuansa yang bening sehingga benar-benar merasa kan makrifat, mengenal dirinya sendiri terlebih dahulu. Atau, meminjam istilah filsafat Yunani, "Gnothi Seauton ’Kenalilah dirimu’ (konon ucapan ini adalah jawaban Dewa Apollo kepada Socrates melalui Pendeta Delphi, wallahu a’lam). Bahkan, dalam kaum sufi dikenal moto, ’’Man arafa nafsahufaqad arafa rabbahu ’barangsiapa mengenal dirinya, maka dia akan mengenal Tuhannya’."

Untuk mengenal Tuhan, manusia harus dengan sengaja atau bertujuan mengambil tempat (positioning) dalam keilahian. Ari inya, ia harus menjadi manusia satu dimensi, yaitu melakukan aktualisasi nurani atau qalbunya semata-mata.

Jiwanya yang harus berbicara karena hanya jiwa merdeka yang akan bisa mengambil tempat keilahian tersebut. Karl Jasper berkata, ’’The more authen­tically free man, the greater his certainty of God ’semakin sejati kemerdekaan manusia, semakin besar kepastiannya untuk mengenal Tuhan’."

Mengenal Tuhan bukanlah melihat dalam arti fisik maupun jiwa atau ukuran apa pun. Cara kita mengenal Dia, bukanlah menyentuh Zat-Nya yang sesungguhnya. Karena Dia adalah Maha Tidak Terjangkau. Alangkah mustahil- nya seseorang yang mengatakan bahwa ia telah berjumpa dengan Tuhannya, kemudian membuat gambaran secara fisik tentang Zat Tuhan. Sebab, ketika Tuhan sudah terjangkau, Dia bukan Tuhan lagi karena sifatnya yang sangat spesifik dan distinct telah hilang terjangkau dan tersentuh oleh mahluk-Nya.

Di sinilah perbedaan esensial dari tauhid dibandingkan dengan teologi agama lainnya. Teologi agama lain tidak saja dapat menyentuh Tuhan, tetapi dapat juga menggambarkan Tuhannya dalam bentuk manusia (Yesus), dewa- dewa, dan patung berhala.

Allah tidak terdefinisikan secara utuh karena Dia Maha Tidak Terbatas, ’’Laisa kamislihi syaiun ’tidak ada satu pun yang bisa setara dengan-Nya’." Kita hanya bisa menangkap bayangan diri kita dalam pribatin, prirasa yang distan- dardisasi atau diarahkan untuk menuju dan mengarah kepada Dia. Perasaan yang tidak mungkin diungkapkan melalui kata-kata maupun gambaran batin secara sempuma apalagi gambaran fisik dan lahir.

Pertanyaan abadi yang tidak teijawabkan adalah pertanyaan, ’’Bagaimana kita melukiskan gambaran tentang wajah Tuhan?" Apakah hal ini merupakan pertanyaan tanpa akhir?

Bagi seorang muslim yang kafah, hal tersebut bukanlah hal yang muskil, bukan the endless question, apalagi sebagai pertanyaan abadi yang tidak terjawab. Mengapa? Karena di hati kita, jauh di lubuk hati, ada hatinya hati (al-qalb ’alal qalb) yaitu iman! Bahkan, ruh kita yang paling sejati telah menyaksikan Tuhan dan diberi potensi mengenal Tuhan, jauh sebelum kita terlahir ke muka bumi.

Thursday, April 5th 2012
Susisusilawati83@rocketmail.com

Tip Sukses Menghadapi UAN

Tips Sukses Menghadapi Ujian Nasional 2012
Selasa, 3 April 2012
http://www.isp-education.ac.id/foto_berita/78UN-2012%20teguh.jpg
Tanpa terasa tidak lama lagi para pelajar akan menghadapi Ujian Nasional (UN).  Tahun 2012 ini, UN akan dilaksanakan pada kisaran bulan April sampai Juni. Tentu berbagai persiapan telah dilakukan oleh pihak sekolah maupun para siswa. Mulai dari persiapan akademik, psikologi maupun taktis. Begitu pula banyak uang yang sudah dikeluarkan dengan harapan dapat lulus Ujian Nasional.
Untuk sukses menghadapi UN, tentu perlu persiapan yang matang dari jauh-jauh hari sebelum pelaksanaannya. Berikut ini beberapa tips sukses menghadapi Ujian Nasional.  Hal-hal yang Anda harus persiapkan dan lakukan sebelum ujian, pada saat ujian dan setelah ujian.
Beberapa bulan sebelum Ujian:
  • Persiapkan diri anda secara fisik dan mental.  Jaga kesehatan dan motivasi diri Anda untuk sukses dalam Ujian.
  • Atur dan tingkatkan metode belajar Anda.  Jadwalkan waktu belajar Anda dan cari metode belajar yang cocok untuk Anda.  Anda dapat belajar bersama teman atau kelompok belajar atau ikut les atau kursus untuk meningkatkan kemampuan Anda.
  • Cari tahu format Ujian Nasional dan Carilah copian ujian nasional yang lalu.  Anda boleh gunakan Internet untuk memilih dari begitu banyak contoh-contoh soal UN.
  • Latihlah diri Anda menjawab soal-soal ujian dan uji kemampuan Anda dengan mencocokkan dengan jawaban yang benar.
Beberapa Hari sebelum Ujian:
  • Persiapkan segala sesuatu yang Anda butuhkan dalam proses ujian termasuk alat-alat tulis, kartu ujian, pakaian seragam dan sebagainya.
  • Cari tahu pasti kapan dan di mana ujian Anda dilaksanakan.
  • Istirahat yang cukup setiap malam, agar Anda bisa Fit pada hari ujian.
Pada Saat Ujian:
  • Datanglah lebih awal ke tempat ujian, agar Anda tidak tergesa-gesa dan punya waktu cukup untuk memulai ujian.
  • Tenang dan jangan tegang, berdoa dapat membuat Anda lebih siap menghadapi Ujian.
  • Bacalah terlebih dahulu instruksi atau perintah ujian dan tanyakan kepada pengawas jika ada yang kurang jelas.
  • Dahulukan mengisi soal-soal yang lebih mudah, agar Anda dapat menggunakan waktu ujian yang diberikan dengan efisien.
  • Isilah Lembar jawaban dengan hati-hati, agar menghindari kesalahan pengisian yang dapat membuang waktu Anda.
  • Jika masih ada waktu setelah Anda selesai mengisi soal, periksalah kembali jawaban Anda untuk mengoreksi jika masih ada yang salah.
Setelah Ujian:
Tutup dengan doa, Anda telah berusaha, selebihnya serahkan kepada Yang Maha Kuasa yang berkehendak.

susisusilawati83@rocketmail.com